Hari Peduli Sampah, Ini Pesan Bupati Askolani
Banyuasin, musimerdeka.com – Dalam rangka Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama Gubernur Sumatera Selatan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Menyelenggarakan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Kebun Buddhi (Pusat Budaya Baru) Jalan Talang Buluh, Kecamatan Talang Kelapa, Selasa (28/2).
Dengan mengusung tema “Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat” pilah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 yang diperingati setiap tanggal 21 Februari dimana bertujuan dalam upaya menjaga kelestarian alam dan mewujudkan lingkungan hidup yang bersih serta nyaman bagi kehidupan.
Bupati Banyuasin H. Askolani, SH.,MH dalam sambutannya mengatakan, peran dan posisi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) menjadi sangat strategis untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya bukan hanya karena secara estetika tetapi lebih penting lagi karena sampah merupakan salah satu sektor emisi gas rumah kaca (GRK) yang berbahaya.
“Persoalan penanganan sampah yang paling mendasar di Kabupaten Banyuasin dan bahkan diseluruh Indonesia adalah masalah pemilahan sampah. Sehingga Pemkab Banyuasin mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah melalui gerakan pilah sampah dari rumah tangga yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya penanganan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos (pupuk organik) yang memiliki nilai ekonomis dan membantu perekonomian rumah tangga,” katanya.
Dilanjutkan Bupati, adanya 7 (tujuh) gerakan bersama masyarakat hal ini tentu selaras dan mendukung program Gubernur Sumsel yaitu Gerakan Sumatera Selatan Mandiri Pangan (GSMP) dalam mewujudkan peningkatan ketahanan pangan masyarakat Sumsel. Gerakan Sumsel Pangan ini untuk mengajak masyarakat Sumsel produktif dan tidak konsumtif, serta menunjang pemulihan ekonomi yang memiliki efek menambah penghasilan masyarakat dengan merubah pola pikir dari konsumen jadi produsen.
“Pada hari ini kami mengajak masyarakat Kabupaten Banyuasin untuk mengedukasi dan merubah mindset atau pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Dengan adanya kegiatan ini mengajak ibu rumah tangga untuk memilih sampah organik, non organik, sampah plastik yang bisa didaur ulang dan bisa dimanfaatkan sehingga permasalahan sampah bisa terselesaikan dan dimanfaatkan dengan baik agar bisa melestarikan lingkungan,” ungkap Bupati.
Pada kesempatan yang sama Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru, SH.,MM dalam sambutan dan arahannya menyampaikan, Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) kita berikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas inovasi dan kerja keras dari PT Kausal Lestari melalui ivonne Setiawati sebagai pengelolah kebun buddhi (Budidaya Baru) dan Andre Hayim creator of wastelplant tropic dari Australia, dimana telah menciptakan daur ulang menjadi barang yang bermanfaat kalau kita lihat teknologi yang sangat sederhana tadi kuncinya cuma satu kemauan. Ini harus dicontohkan harus ada yang diteladani siapa yang diteladani pasti orang yang didengarkan siapa orang yang didengarkan tokoh-tokoh wanita, tokoh Pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat ini punya peran. Tidak cukup kalau kita mengandalkan himbauan dan instruksi dari Pemerintah karena tangan Pemerintah sangat terbatas.
“Adanya kebun buddhi ini tentunya Pemerintah Provinsi dan Pemkab Banyuasin sangat support karena telah mendukung program Sumsel mandiri pangan, dimana telah berubah sampah dari barang terbuang menjadi barang pendukung produktifitas contohnya sampah menjadi pupuk kompos dengan waktu 1 (satu) detik sudah bisa jadi pupuk. Selama ini teknologi pembuatan kompos persoalannya adalah waktu berbulan-bulan sehingga dianggap petani pupuk yang tidak berkualitas. Sehingga ini ada inovasi buatan Indonesia dari Ivonne Setiawati dan Andre Hayim creator of wastelplant tropic dari Australia berubah pupuk kompos dari satu detik bisa langsung ditanam,” pungkasnya.
Pada moment tersebut, Gubernur Sumatera Selatan menyerahkan bantuan 1 (satu) mobil armada pengangkut sampah kepada Bupati Banyuasin, dan bantuan Gubernur Sumatera Selatan untuk Ketua Tim Penggerak PKK 40 set kotak sampah diserahkan langsung kepada Wakil Ketua PKK Banyuasin Hj. Neni Tri Haryani Slamet.
Turut hadir Staf Khusus Bupati Amirul, SH.,MH, Direktur Sei Sembilang, Wakil Ketua PKK Kabupaten Banyuasin, Ketua PKK Provinsi Sumsel, Kepala Balai PPW Sumsel, Kepala Dinas DLH Provinsi Sumsel, Anggota DPR Provinsi Sumsel M. Yaser, SE, Creator Of Wastelplant Tropic dari Australia, Ketua PN Kabupaten Banyuasin, Kapolres Banyuasin diwakili, Dandim 0430 diwakili, Kajari Banyuasin diwakili, Para Kepala OPD Kabupaten Banyuasin, Camat Talang Kelapa. (MKK)